Jakarta – Kasus keracunan massal program makan bergizi gratis (MBG) kembali menjadi sorotan, kali ini dari media asing. Sejak program tersebut dijalankan pada Januari 2025, lebih dari 4.000 siswa di berbagai daerah Indonesia dilaporkan mengalami keracunan. Peristiwa ini pun memunculkan pertanyaan serius mengenai standar pengawasan program pemerintah tersebut.

Media Asing Ikut Soroti Kasus

Reuters melaporkan kasus keracunan massal ini pada Sabtu, 20 September 2025 dengan judul “Lebih dari 800 siswa Indonesia menderita akibat makanan gratis dari pemerintah.” Media tersebut menyoroti insiden pekan lalu, di mana lebih dari 800 siswa keracunan dalam satu waktu.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Nitizen.ID

+ Gabung

Kasus terbesar terjadi di Jawa Barat, tepatnya pada Rabu (17/9/2025), ketika 569 siswa dari lima sekolah mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.

Selain Reuters, The Straits Times juga menyoroti masalah ini. Media Singapura tersebut mempertanyakan standar makanan dan sistem pengawasan pemerintah, apalagi program ini berkembang cepat dengan penerima manfaat lebih dari 20 juta siswa di seluruh Indonesia.

Kritik dan Pertanyaan Publik

Meningkatnya kasus keracunan massal ini membuat publik bertanya-tanya: apakah kualitas dan distribusi makanan sudah sesuai standar? Dengan cakupan program yang begitu luas, risiko semakin besar jika pengawasan tidak dilakukan secara ketat.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
WA Channel Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.